BAB 5
Manajemen dan Organisasi
Pengertian Manajemen
1. Harold Knoontz
& O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Management”
mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapainan suatu tujuan
yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2. George R Terry
dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Manjemen” memberikan definisi:
“Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan , dan pengawasan dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”.
3. Pengertian
Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya
yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Peranan
Manajemen
Peran
Manajemen
Selain
kategori besar dari fungsi manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki mengisi
peran
manajerial yang berbeda. Peran ini dikategorikan oleh peneliti Henry Mintzberg,
dan mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: decisional,
interpersonal, dan informasi.
Peran
Decional
peran
Decisional memerlukan manajer untuk merencanakan strategi dan memanfaatkan
sumber daya. Ada empat peran spesifik yang decisional. Peran pengusaha
memerlukan manajer untuk menetapkan sumber daya untuk mengembangkan barang yang
inovatif dan jasa, atau untuk mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini
akan diselenggarakan oleh manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat
diberikan beberapa kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan
gangguan mengoreksi masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari
lingkungan internal atau eksternal. Manajer di semua tingkatan dapat mengambil
peran ini. Misalnya, pertama-line manajer dapat memperbaiki masalah
menghentikan jalur perakitan atau manajer tingkat menengah mungkin mencoba
untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan toko. Top manajer lebih mungkin
untuk menghadapi krisis besar, seperti membutuhkan penarikan produk cacat.
Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi sumber daya, menentukan yang
melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber daya. Top manajer cenderung
membuat besar, keputusan anggaran secara keseluruhan, sementara mangers
menengah dapat membuat alokasi yang lebih spesifik. Dalam beberapa organisasi,
manajer pengawas bertanggung jawab untuk menentukan alokasi untuk menaikkan
gaji karyawan. Akhirnya, negosiator bekerja dengan orang lain, seperti pemasok,
distributor, atau serikat buruh, untuk mencapai kesepakatan mengenai produk dan
jasa. Pertama-tingkat manajer dapat bernegosiasi dengan karyawan tentang
isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka dapat bekerja dengan manajer
pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus dibagi. manajer Tengah
juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung untuk bekerja untuk
mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan distributor. Top manajer
bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti kontrak kerja, atau
bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain.
Peran Interpersonal
Peran
interpersonal memerlukan manajer untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan
organisasi. boneka ini biasanya seorang manajer menengah atas. manajer ini
dapat berkomunikasi tujuan organisasi masa depan atau panduan etika bagi
karyawan dengan pertemuan perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh
bagi karyawan lainnya untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan,
membuat keputusan, dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi
pemimpin di semua tingkat organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke
manajemen puncak untuk contoh kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan
harus mengkoordinasikan pekerjaan orang lain di unit kerja yang berbeda,
membangun aliansi antara lain, dan bekerja sumber daya untuk berbagi. Peran ini
sangat penting bagi manajer menengah, yang sering harus bersaing dengan manajer
lain untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga hubungan yang sukses
bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama.
Peran Informasi
Informational peran adalah mereka di mana para manajer
mendapatkan dan mengirimkan informasi. Peran ini telah berubah secara dramatis
sebagai teknologi telah meningkat. Monitor mengevaluasi kinerja orang lain dan
mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja itu. Monitor juga
mengawasi perubahan lingkungan dan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi
kinerja individu dan organisasi. Pemantauan terjadi pada semua tingkat
manajemen, meskipun manajer di tingkat yang lebih tinggi organisasi lebih
mungkin untuk memantau ancaman eksternal terhadap lingkungan dibandingkan
tengah atau manajer lini pertama. Peran penyebar mensyaratkan bahwa manajer memberitahu
karyawan perubahan yang mempengaruhi mereka dan organisasi. Mereka juga
mengkomunikasikan visi dan tujuan perusahaan.
Manajer di setiap tingkat menyebarkan informasi kepada orang-orang di bawah
mereka, dan banyak informasi ini menetes alam dari atas ke bawah. Akhirnya,
juru bicara berkomunikasi dengan lingkungan eksternal, dari iklan perusahaan
barang dan jasa, untuk menginformasikan masyarakat tentang arah organisasi.
Juru bicara untuk pengumuman besar, seperti perubahan arah strategis, kemungkinan
untuk menjadi seorang manajer top. Tapi, lain, informasi lebih rutin dapat
diberikan oleh manajer pada semua tingkat perusahaan. Misalnya, seorang manajer
menengah dapat memberikan press release ke koran lokal, atau manajer supervisor
dapat memberikan presentasi pada pertemuan komunitas.
Latar belakang sejarah
manajemen
1. Manajemen Kuno
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
2. Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job
specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja
3. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
Proses dan
fungsi manajemen meliputi tiga proses kelompok kegiatan :
1. Penetapan Tujuan
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran harus realistic,
memiliki tujuan yang jelas, terukur, terdapat kesepakatan bagi yang terlibat
dan mempunyai kerangka waktu.
2. Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai permalan masa yang
akan datang dan perumusan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Bentuk dari perencanaan berupa perencanaan prosedur,
perencanaan metode kerja, perencanaan standar pengukuran hasil, perencanaan
anggaran biaya, perencanaan kegiatan dan jadwal.
Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
- Perencanaan Umum
- Perencanaan Partisipatif
Perencanaan merupakan alat manajemen, sehingga
perencanaan harus mampu menjadi pandua strategis dalam mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah
satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan negara dan masyarakat di tingkat
pusat dan daerah. SPPN bertujuan mendukung koordinasi antar pelaku pembnagunan,
menjamin terciptanya integrasi, sinkrinisasi dan sinergi baik antar daerah,
antar ruang, antar waktu, anatr fungsi pemerintah maupun antar pusat dan
daerah. Selain itu juga mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Proses Perencanaan
- Proses Politik
- Proses Teknokratik perencanaan yang dilakukan oleh
perencana profesional
- Proses Partisipatif melibatkan masyarakat
- Proses Bottom-Up dan Top-Down
Tahap Perencanaan
- Penyusunan Rencana
- Penetapan Rencana
- Pengendalian Pelaksanaan Rencana
- Evaluasi Kinerja
Penyusunan dan Penetapan PJP
Merancang rencana dengan proses teknokratik oleh
Bappenas atau Bappeda. Musrenbang denga bahan Rancangan Rencana dengan
melibatkan masyarakat atau stakeholders. Penyusunan Rencana Akhir dan
dilanjutkan dengan Penetapan Rencana (RPJP Nasional UU, RPJP Daerah Perda)
Penyusunan dan Penetapan RPJM
Dirancang oleh Bappenas/da dan Kemen/Lemb/SKPD yang
kemudian digunakan sebagai pedoman penyusunan rancangan RKP/RKPD
Penyusunan dan Penetapan RKP/D
Digunakan sebagai pedoman penyusunan rancangan APBN
3. Pengorganisasian
Kegiatan ini berujuan melakukan pengaturan dari
peneglompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai
dengan yang diharapkan.
1. Pengisian Staf
Sesuai tidaknya pelaksanaan suatu proyek, sanagt
didukung oleh personil yang berkompeten dan profesional dibidangnya.
2. Pengarahan
Kegiatan
Pengendalian
1. Pengawasan
Pengawasan diartikan kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan prosedur atau
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Pengendalian
Esensi pengendallian adalah membandingkan apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah
membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai.
Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan
tindakan perbaikan
3. Koordinasi
Ciri-ciri
manajer professional
Ciri-ciri
manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi
operasional dan manajerial
yakni:1) Berbudaya korporat:
transparansi, independensi, responsif, akuntabilitas, dan
kejujuran.2) Dukungan manajemen
puncak.3) Bermanfaat untuk
kepentingan internal dan juga eksternal
organisasi.4) Berorientasi
ke masa depan dengan pendekatan
holistik.5) Berdimensi jangka panjang
dan bersinambung.6) Sistem
nilai-prinsip efisiensi dan
efektivitas.7) Dilakukan secara
terencana/terprogram.8) Monitoring
dan evaluasi serta umpan balik.9)
Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang
memiliki:a. kompetensi atau keakhlian dan
pengalaman panjang di bidangnya.b. sifat haus
pada tantangan-tantangan.c. sikap dan
ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien.d.
integritas tinggi.e. sifat menghargai profesi
lain.f. sifat yang selalu siap
menghadapi setiap resiko.g. bertanggungjawab atas
setiap kata dan perbuatannya.10) Penggunaan teknologi
tepatguna.11) Kepemimpinan dalam membangun
komitmen.12) Partisipasi aktif semua
anggota.13) Kerjasama Tim.14) Pemberian
penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang
pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).15) Persuasi
pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui
konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan bersinambung. Sumber: Sjafri
Mangkuprawira dan Aida Vitayala Hubeis, 2007, Manajemen Mutu SDM,PT Ghalia
Indonesia.
Ketrampilan
manajemen yang dibutuhkan
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa
setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan
atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki
manajer, yaitu:
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh
kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort
digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam
per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik
dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.
Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih
serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Definisi Organisasi
A. Suatu
organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai
.pencapaian tujuan bukan hanya kepuasan individual,tetapi kepuasan dan manfaat
bersama.
Untuk itu
kalau kita berbucara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli
berpendapat ,bahwa organisasi ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah
berasal dari kata “organ”yang berarti susunan badan manusia yang terdiri dari
berbagai bagian menuju satu tujuan .jika ditinjau dari
terminology
{istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh James D Mooney ,organisasi adalah
bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.akan tetapi
perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar organisasi,bukan “SIAPANYA”akan
tetapi “APANYA”yang berarti bahwa yang dipentingkan bukan siapa orang yang akan
memegang organisasi ,tetapi “APAKAH”tugas dari dari organisasi ?.Masih banyak
rumusan-rumusan pendapat tentang organisasi ,akan tetapi dapat kita ambil
kesimpulan ada kesamaan dasar tentang organisasi .
a. Adanya
sekelompok orang yang saling bekerjasama.
b. Adanya tujuan yang sama .
c. Adanya bentuk /.struktur.
d. Adanya aktivitas.
Bentuk-bentuk
Organisasi
a. Bentuk
Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan
militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan
spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas
Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap
pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan
fungsi atasan tersebut.
Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.
Organisasi Garis dan Staf
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan
bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga
staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa
pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan
kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau
penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip
atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
- Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal
yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan
ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non
fisik.
- Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus
terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub)
organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan
dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
- Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut
yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan
(wewenang) dari masing-masing unit kerja.
- Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran
dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus
menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris
kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
- Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang
timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam
struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan
kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
- Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya
struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan
terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang
memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
- Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam
penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau
unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan
semakin cepat tercapai.
Daftar Keterampilan Manajemen Bisnis
Topik dari keterampilan manajemen bisnis sangat luas dan idealnya harus
mencakup informasi tentang rincian tentang perencanaan, menemukan solusi,
koordinasi tenaga kerja, memotivasi karyawan, memenuhi standar tingkat
tertentu, dan sebagainya. Namun, keterampilan manajemen bisnis yang penting
dibahas dalam artikel ini juga harus memberikan sebuah ide tentang bagaimana
sebuah bisnis harus berjalan lancar. Poin-poin ini harus bertindak sebagai
pedoman dalam menjalankan sebuah organisasi bisnis.
Dasar keterampilan manajemen bisnis berikut diperlukan untuk manajemen yang
efisien yang harus dikuasai sehingga untuk menjaga kelancaran operasional sebuah
bisnis. Pahamilah keterampilan yang diperlukan untuk manajemen yang efisien di
bawah ini.
Ini adalah salah satu keterampilan penting pengelola/manajer yang perlu
dimiliki oleh seorang pengusaha sukses. Tujuan/target yang ditetapkan oleh
sebuah organisasi merupakan fokus dari semua kegiatan perencanaan. Peramalan
dan memprediksi konsekuensi dari langkah atau tindakan tertentu harus
diperhitungkan. Karena itu adalah bagian penting dari perencanaan. Kegiatan
perencanaan juga melibatkan proses analisa data/informasi. Menganalisa
informasi yang membantu dalam mengambil keputusan. Jika ada masalah yang dapat
mempengaruhi kelancaran usaha, perlu diberikan pertimbangan dalam proses
perencanaan itu sendiri. Solusi yang tepat untuk masalah ini harus dipikirkan
terlebih dahulu dalam proses perencanaan.
- Kemampuan
Komunikasi (Communication Skills)
Kemampuan komunikasi terbukti sangat bermanfaat, tidak hanya untuk menjalankan
sebuah bisnis, tetapi dalam semua bidang kehidupan. Ada banyak situasi
yang berbeda dalam lingkungan bisnis dimana kemampuan komunikasi terbukti
bermanfaat. Bernegosiasi dengan supplier merupakan salah satu wilayah dimana
komunikasi yang baik sangat membantu. Manajer/pemilik harus menghadapi
karyawan, rekan bisnis, dan banyak orang di lingkungan kerja. Oleh karena itu,
komunikasi yang baik, sebuah kemampuan yang harus dimiliki.
Tenaga kerja perlu diatur dengan cara mengoptimalkan penggunaan keterampilan
yang mereka peroleh. Pengorganisasian dan koordinasi tenaga kerja adalah salah
satu keterampilan bisnis yang paling penting. Pengorganisasian dan koordinasi
membuat karyawan fokus pada tujuan mereka dan memungkinkan mereka untuk bekerja
dengan cara yang harmonis.
- Manajemen
Keuangan (Financial Management)
Mengelola keuangan penting dari sudut keuntungan produktif. Memiliki
pengetahuan laporan keuangan atau akuntansi yang baik membantu mengelola bisnis
secara tepat. Dari semua poin, keuangan adalah bahan bakar yang membuat sebuah
bisnis tetap berjalan.
Persoalan logistik berkaitan dengan pengelolaan inventaris. Hal ini diperlukan
untuk mengatur jumlah yang cukup dari persediaan yang diperlukan untuk
menjalankan sebuah bisnis. Manajemen persediaan ini juga penting. Ini
akan membantu dalam menggunakan modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis
dengan cara yang lebih baik.
- Berhadapan
Dengan Persoalan Hukum
Seseorang yang ingin menjalankan sebuah bisnis perlu menyadari masalah hukum
yang berpotensi mempengaruhi kelancaran sebuah bisnis. Persoalan berbeda yang
mencakup dalam topik ini meliputi pengetahuan tentang persyaratan pajak,
peraturan industri, struktur bisnis, hubungan industri, dan seterusnya. Tinggal
diperbarui dengan semua informasi terkait membantu menghindari lubang-lubang hukum
ini dengan cara yang adil.
Praktek bisnis yang etis membantu sebuah organisasi bisnis untuk survive jangka
panjang di pasar. Masalah-masalah lingkungan perlu diperhitungkan dan
penggunaan optimal sumber daya alami yang dipakai dalam proses menjalankan
sebuah bisnis. Poin khusus ini mungkin tidak cocok dengan 'etika' bisnis saat
ini yang sebagian besar berorientasi pada keuntungan. Namun, orang yang ingin
melanjutkan bisnis dalam jangka panjang, harus mengetahui masalah-masalah
lingkungan menjadi sangat penting.
Semua keterampilan manajemen bisnis
yang tercantum di atas, membantu anda dalam menangani permasalahan yang muncul
dalam proses mengelola sebuah tim atau organisasi yang lebih besar. Hal ini
dimungkinkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut dari waktu
ke waktu dengan mempelajari sifat pekerjaan dan pada kenyataannya menerapkan
keterampilan tersebut untuk model bisnis tertentu.
Sebab
keberhasilan dan kegagalan organisasi
Keberhasilan
atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.
Referensi:
http://ronawajah.wordpress.com/2007/05/13/manajemen-profesional/